Swadaya, Warga Desa Pombakka Luwu Utara Gotong Royong Perbaiki Tanggul Jebol

waktu baca 3 menit
Senin, 20 Mei 2024 01:58 0 66 Redaksi
 

Lutra, LUWUNEWS – Warga Desa Pombakka, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara (Lutra) bergotong-royong memperbaiki tanggul sungai Rongkong yang jebol di daerahnya, Minggu, 19 Mei 2024.

Dari video yang beredar melalui group WA Peduli Banjir Luwu Utara, terlihat warga menggunakan potongan pohon berukuran 3-4 meter sebagai tiang pancang untuk mulai membangun tanggul baru. Mereka menyebutnya patto.

“Warga sedang memasang patto di tanggul jebol Desa Pombakka,” demikian tertulis pada keterangan video yang dikirimkan oleh salah seorang warga bernama Sahar.

Warga Desa Pombakka bergotong royong memperbaiki tanggul sungai Rongkong yang jebol, Minggu, 19 Mei 2024.

Desa Pombakka adalah salah satu wilayah yang sudah terendam banjir beberapa pekan akibat jebolnya tanggul dan luapan sungai Rongkong.

Lokasi tepat tanggul yang jebol berada di Dusun Sauru dengan lebar tanggung jebol hingga 50 meter. Ketinggian air mencapai 80 sentimeter hingga 1,5 meter.

“Dapat dibayangkan betapa sulitnya warga membangun kembali tanggul jebol selebar 50 meter hanya dengan peralatan dan bahan seadanya, sementara genangan air tidak kunjung surut,” kata Bahtiar Manadjeng, tokoh masyarakat Malangke Barat yang dikenal kritis menyuarakan soal banjir di Lutra kepada LuwuNews, (19/05).

Karena itu, ia berharap agar segera ada solusi konkrit yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meringankan penderitaan warga. “Kasihan sekali warga di daerah terdampak (banjir), derita mereka berkepanjangan,” ujarnya.

Butuh Perhatian

Sejumlah warga yang terdampak banjir di sana memilih untuk mengungsi ke rumah keluarga merek

“Satu desa (sudah) terdampak, mulai dari petani kebun maupun tambak. Semua terendam banjir,” kata Asdar, warga Desa Pombakka sebagaimana dikutip dari Bollo.id, Rabu, 15 Mei 2024 lalu.

Menurut Asdar, di Desa Pombakka terdapat sekitar 400 kepala keluarga yang terdampak banjir sejak dua pekan terakhir.

“Sampai sekarang belum ada solusi dari pemerintah tentang penanganan banjir yang melanda Desa Pombakka,” keluhnya.

Asdar bilang, banjir memang hampir setiap tahun terjadi di desanya. Tetapi kali ini adalah yang terparah daripada tahun-tahun sebelumnya.

“Karena sudah beberapa kali jebol tanggul, barusan begini (air banjir) sampai di dalam rumah,” ungkap Asdar.

Karena kejadian yang terus berulang kata Asdar, warga di Desa Pombakka pun selalu menyampaikan kepada pemerintah setempat untuk segera memperbaiki tanggul di desanya.

“Setiap Musrembang desa, tetap kami usulkan perbaikan tanggul sepanjang kurang lebih 18 kilometer yang ada di Desa Pombakka. Tapi sampai saat ini tidak ada sedikitpun yang tersentuh,” ungkap Asdar kembali.

“Tentu kami masyarakat sangat berharap kepada pemerintah daerah, provinsi maupun pusat agar ada perhatian khusus dengan tanggul yang ada di Desa Pombakka,” tutupnya.

Empat Kecamatan

Dari informasi yang berhasil dihimpun LuwuNews, saat ini banjir di Luwu Utara menggenangi Desa Lewewe, Desa Lembang- Lembang, Desa Muktisari dan Desa Beringin Jaya di Kecamatan Baebunta Selatan.

Kemudian di Kecamatan Malangke Barat banjir merendam sebagian besar wilayah Desa Pombakka, Desa Wara dan Desa Limbong Wara.

Sementara di Kecamatan Malangke, setidaknya 7 desa ikut terdampak, yakni Desa Tolada, Desa Girikusuma, Desa Putemata, Desa Pettalandung, Desa Tingkara, Desa Malangke dan Desa Pattimang.

Tak terhitung kerugian warga akibat bencana ekologis yang kerap terjadi dan berlangsung dalam waktu lama. Sayangnya belum ada solusi kongkrit dari pemerintah dan pihak terkait. (*)