Asri Tadda Ajak Korporasi di Lutim Proyeksikan Kebutuhan Tenaga Kerja 10 Tahun ke Depan

MAKASSAR — Dewan Senior sekaligus salah satu tokoh pendiri Ikatan Pelajar Mahasiswa Luwu Timur (IPMALUTIM), Asri Tadda, mengajak perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Luwu Timur untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja mereka dalam jangka panjang, setidaknya 5 hingga 10 tahun ke depan.

Hal itu disampaikan Asri saat memberikan sambutan pada Milad XXI IPMALUTIM yang digelar di MaxOne Hotel, Makassar, Rabu (20/8).

Menurutnya, langkah ini penting untuk menjembatani kesenjangan antara kompetensi lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan nyata dunia kerja di daerah.

“Kita perlu tahu proyeksi kebutuhan tenaga kerja korporasi di Luwu Timur, misalnya untuk 5–10 tahun ke depan. Dari situ, anak-anak kita bisa dipersiapkan dengan kompetensi yang sesuai sehingga bisa terserap dengan baik di lapangan kerja,” kata Asri.

Ia menilai persoalan miss-match antara dunia pendidikan dan dunia kerja masih menjadi tantangan besar di Luwu Timur. Karena itu, kolaborasi antara pemerintah, organisasi mahasiswa, dan dunia usaha menjadi hal yang mendesak.

Asri yang juga Wakil Ketua Kerukunan Keluarga Luwu Timur (KKLT) mengingatkan agar pembangunan Luwu Timur tidak hanya bertumpu pada sektor pertambangan.

Menurutnya, mayoritas masyarakat Luwu Timur justru hidup di sektor non-tambang, seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan.

“Lebih dari 70 persen rakyat kita bergerak di sektor non-tambang. Program CSR dari korporasi tambang seharusnya diarahkan untuk menyiapkan generasi muda yang mampu mengembangkan bisnis dan membuka lapangan kerja di sektor ini,” tegasnya.

Selain berbicara tentang masa depan tenaga kerja, Asri juga menekankan pentingnya IPMALUTIM sebagai wadah strategis bagi mahasiswa asal Luwu Timur. Organisasi ini, kata dia, bisa menjadi ruang penggemblengan soft-skill, kepemimpinan, dan jejaring yang akan sangat berguna ketika mereka terjun ke masyarakat.

Mengakhiri sambutannya, Asri menyebut tema Milad ke-21 IPMALUTIM, “Narasi, Aksi, dan Sinergi”, relevan dengan tantangan zaman yang dihadapi generasi muda Luwu Timur.

“Kolaborasi dan sinergi semua pihak adalah kunci. Mari bersama menyiapkan generasi yang unggul untuk masa depan Luwu Timur,” pungkasnya. (*)