BPP KKLR Peringati 79 Tahun Spirit Nasionalisme Datu Luwu, Andi Djemma

waktu baca 2 menit
Kamis, 23 Jan 2025 23:05 0 1154 Mubaraq Adlu
 

Jakarta – Tanggal 23 Januari 1946 menjadi momen penting bagi warga Tana Luwu, sebuah tonggak sejarah yang tak terlupakan. Tepat 79 tahun yang lalu, Datu Luwu Andi Djemma—seorang Pahlawan Nasional—bersama rakyat Tana Luwu bangkit mempertahankan kedaulatan bangsa yang telah diproklamasikan oleh Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945.

Untuk mengenang perjuangan tersebut, Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Luwu Raya (BPP KKLR) menggelar rangkaian kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Acara ini bertujuan untuk menghormati jasa para leluhur yang telah berkontribusi besar dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

“Kami melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk mengenang perjuangan para leluhur dari Tana Luwu dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia,” ungkap Ketua Umum BPP KKLR, H. Arsyad Kasmar.

Ziarah ke makam pahlawan sebagai penghormatan kepada sejumlah tokoh besar asal Sulawesi Selatan yang memiliki jasa luar biasa bagi bangsa. Lokasi yang dikunjungi meliputi makam Kolonel Yusuf Setia (pelaku “Masamba Affair”), Laksamana Rudolf Lasenda (mantan Kepala Staf Angkatan Laut), serta Capt. Pilot Herman Rante, yang gugur saat peristiwa pembajakan pesawat Garuda Indonesia pada tahun 1982.

Ziarah juga dilakukan ke makam tokoh-tokoh nasional asal Sulawesi Selatan seperti Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie dan Ibu dr. Ainun Asri Habibie, Prof. Baharuddin Lopa, SH, serta Dr. Arnold Baramuli, SH (mantan Ketua Dewan Pertimbangan Agung).

Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum BPP KKLR H. Arsyad Kasmar, Sekjen H. Jaya Lupu, serta tokoh-tokoh terkemuka Luwu Raya lainnya, seperti Ir. Buhari Kahar Mudzakkar, Tabi Pasenggong, SH, MH, Prof. Andi Arvi Ri Kesu, dan Husba Phada. Kehadiran mereka memberikan makna mendalam pada acara yang menggugah rasa cinta tanah air ini.

Melalui kegiatan ini, BPP KKLR mengajak seluruh generasi penerus untuk terus mengenang dan menghormati perjuangan para leluhur, sembari menjaga persatuan dan kebersamaan yang telah diwariskan sebagai bagian dari identitas bangsa Indonesia.

Kegiatan yang penuh rasa hormat dan kebanggaan ini menjadi pengingat bahwa sejarah adalah fondasi kokoh untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa.