Inovasi SATSET’MA RSUD Haji Makassar Wakili Pemprov Sulsel Raih Penghargaan dalam Penanganan Stunting

waktu baca 2 menit
Rabu, 9 Okt 2024 07:58 0 1183 Mubaraq Adlu
 

JAKARTA, LuwuNews – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) memberikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan atas inovasi Sadar Tolak Stunting Terpadu di Mamminasata (SAT SET’MA) sebagai Top Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Replikasi Tahun 2024.

Penghargaan ini diserahkan dalam acara Gebyar Pelayanan Prima yang berlangsung di Hotel Sheraton, Jakarta, Selasa (8/10).

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Makassar, Dr. dr. Evi Mustikawati Arifin, Sp.KK., M.Kes., FINSDV., FAADV., didampingi Ketua Tim Inovator SAT SET’MA drg. Burhanuddin hadir langsung dalam acara tersebut untuk menerima penghargaan.

Inovasi SAT SET’MA, yang diinisiasi oleh RSUD Haji Makassar, dinilai berhasil dalam menurunkan angka prevalensi stunting di wilayah Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar), Sulawesi Selatan.

Usai acara, Dr. Evi yang hadir menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diterima.

“Alhamdulillah, inovasi SAT SET’MA yang diinisiasi oleh RSUD Haji hari ini mendapat apresiasi dari Kementerian PAN-RB. Ini merupakan penghargaan pertama bagi RSUD Haji dari Kemenpan RB, dan kami berharap inovasi-inovasi kami ke depan juga bisa mendapatkan penghargaan lainnya,” ujar Dr. Evi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa inovasi SAT SET’MA bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien stunting melalui kerja sama lintas program dan sektor.

“Prevalensi stunting di Sulawesi Selatan cukup tinggi, dan RSUD Haji ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk penanganan stunting. Walaupun tupoksi kami adalah kuratif, kami tetap melakukan monitoring dan upaya preventif,” katanya.

Menurut Dr. Evi, salah satu kendala utama dalam penanganan stunting adalah keterbatasan akses JKN bagi pasien.

“Dengan inovasi SAT SET’MA, kami berhasil mengatasi masalah pembiayaan yang sering menjadi kendala utama pasien stunting,” jelasnya.

Ia juga berharap ke depan, prevalensi stunting di Sulawesi Selatan dapat terus menurun, dan masyarakat tidak ragu untuk memeriksakan anak-anak mereka di RSUD Haji.

“Masalah-masalah yang dihadapi keluarga pasien stunting, insya Allah, akan kami atasi dengan berbagai program lintas sektoral yang telah kami jalankan,” tutupnya.

Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi RSUD Haji dan Pemprov Sulsel untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya dalam penanganan stunting. (*)