Baharman Supri: Palopo Butuhkan Rahmat Masri Bandaso!

waktu baca 3 menit
Sabtu, 18 Mei 2024 01:19 0 80 Redaksi
 

Palopo, LUWUNEWS – Politisi Partai Golkar Kota Palopo Baharman Supri menegaskan bahwa Kota Palopo saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki kapasitas mumpuni untuk menyelesaikan beragam masalah yang ada.

Baharman lantas merujuk pada sosok Ketua Partai Golkar Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso (RMB) yang santer diberitakan bakal maju pada Pilkada Kota Palopo November 2024 mendatang.

“RMB adalah solusi untuk Palopo, sosok pemimpin yang memiliki karakter demokratis dan partisipatif,” ungkapnya kepada LuwuNews, Jumat, 17 Mei 2024.

Mantan Wakil Walikota Palopo itu dipandang sebagai figur yang paling tepat menakhodai kota berjuluk Kota Idaman, selepas kepemimpinan Judas Amir yang sebelumnya menjabat Walikota dua periode.

Terlebih lagi karena saat ini Kota Palopo sedang mengalami krisis kepemimpinan.

“Bayangkan saja, selama lima tahun terakhir RMB sebagai Wakil Walikota tidak (bisa) menggunakan kewenangannya sedikit pun dan tidak pernah mengeluh meski tidak mendapatkan apa-apa,” kata Baharman.

Sementara pada saat yang sama, Kota Palopo tengah mengalami banyak masalah yang membutuhkan kepemimpinan yang kuat agar bisa terselesaikan dengan baik.

“(Parahnya) tata kelola pemerintahan Kota Palopo sangat gemuk, menyebabkan boros anggaran dan tidak efektifnya kendali pemerintahan terutama dalam pengelolaan keuangan,” bebernya.

Baharman lantas menyoroti kepemimpinan Walikota Judas Amir yang kerap tidak sinkron dengan sejumlah pihak, termasuk dengan lembaga legislatif DPRD Kota Palopo. “Jadi memang kondisinya rumit,” gumannya lirih.

Ketua Majelis Daerah KAHMI Kota Palopo periode 2019-2023 itu lalu menyebut sejumlah masalah yang seringkali dikeluhkan oleh publik.

“Selama ini penanganan banjir tidak serius dilakukan Pemkot sehingga selalu berulang, angka stunting juga masih cukup tinggi dan lapangan pekerjaan yang tersedia sangat kurang,” sebut Baharman.

Padahal pihaknya melalui Fraksi Golkar DPRD Kota Palopo jauh-jauh hari telah mengusulkan sejumlah solusi untuk menyelesaikan aneka persoalan itu.

“Soal banjir, dua tahun lalu kami sudah mengusulkan anggaran feasibility study-nya, bahkan sudah mendorong rencana pembebasan tanah untuk kolam retensi yang bisa menampung dan membagi air ke sungai dan anak sungai pasca hujan,” jelasnya.

Namun demikian, hal tersebut urung dilakukan oleh Pemerintah Kota Palopo. “Mungkin dianggap tidak penting atau tidak menguntungkan,” kesal Baharman.

Demikian pula dengan masalah stunting dan kemiskinan ekstrim yang dialami warga. Baharman bilang, semua hal itu terjadi akibat kurangnya lapangan pekerjaan bagi warga.

“Nah, solusinya adalah dengan mengembangkan Kawasan Industri Kota Palopo (KIPA). Hal ini telah kami usulkan sejak masa awal kepemimpinan Pak Judas, tapi sayang tidak dijadikan sebagai pembangunan berkelanjutan,” beber penyunting buku ‘Andi Djemma Datu Luwu: Tahta Bagi Republik’ itu.

Tak lupa Baharman juga mengkritisi soal tingginya tekanan kerja bagi tenaga Aparat Sipil Negara (ASN) di Kota Palopo.

“Tekanan kerja terhadap ASN oleh Kepala BKSDM yang dinahkodai FKJ dalam lima tahun terakhir sangat tinggi. Ini melahirkan suasana kepemimpinan yang kaku dan menakutkan bagi banyak orang,” ungkapnya lagi.

Atas semua masalah itu, Baharman kembali menekankan pentingnya Kota Palopo dipimpin oleh figur yang memiliki kapasitas dan karakter kepemimpinan yang lebih baik.

“Siapa lagi kalau bukan RMB. Wettunna tona RMB Walikota Palopo 2024, Insya Allah!” pungkas Juru Bicara Partai Golkar Palopo itu. [*]