Gerakan “Selamatkan Luwu Utara” Serukan Penolakan Dinasti Politik dan Intimidasi di Pilkada

waktu baca 2 menit
Jumat, 8 Nov 2024 12:05 0 1160 Mubaraq Adlu
 

LUWU UTARA – 7 November 2024, Dukungan untuk menolak pencalonan Muh. Fauzi sebagai Bupati Luwu Utara terus bergulir di kalangan masyarakat dan tokoh muda yang peduli terhadap demokrasi di daerah tersebut. Gerakan ini dinilai sebagai upaya untuk menyelamatkan Luwu Utara dari praktik intimidasi dan ancaman dinasti politik.

Sejumlah tokoh muda yang tergabung dalam gerakan “Selamatkan Luwu Utara” melakukan konsolidasi di Remaja Cafe Masamba. Mereka menyatakan bahwa Muh. Fauzi telah mengkhianati amanah rakyat dengan mengorbankan suara 72 ribu warga Luwu Utara yang seharusnya memiliki perwakilan di DPR RI. Tokoh muda Luwu Utara, Bahtiar Manadjeng, yang juga inisiator gerakan ini, menegaskan bahwa Luwu Utara harus dijaga dari kepentingan pribadi yang berpotensi menciptakan dinasti politik dan membungkam suara rakyat.

“Tolak Muh. Fauzi. Jangan berikan kepemimpinan Luwu Utara kepada orang yang hanya memperkaya diri sendiri dan melupakan masyarakat. Dia sudah menggadaikan suara rakyat Luwu Utara, sebanyak 72 ribu suara hilang untuk perwakilan kita di DPR RI,” tegas Bahtiar dalam pertemuan tersebut.

Bahtiar juga mengingatkan warga untuk tidak takut menghadapi intimidasi yang mungkin dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mempertahankan kekuasaan. “Ingat, bansos itu dari pusat, bukan dari bupati. Jangan mau diintimidasi untuk memilih suami bupati yang hanya ingin mempertahankan kekuasaan,” jelasnya.

Di sisi lain, dukungan terhadap gerakan ini juga datang dari pasangan calon lain. Erwin S. Wijaya, perwakilan dari pasangan calon nomor urut dua, menyatakan bahwa Luwu Utara perlu diselamatkan dari risiko kepemimpinan yang salah. Bersama tim dari pasangan calon nomor satu dan tiga, mereka menyampaikan bahwa kepemimpinan harus jatuh pada tangan yang benar-benar peduli terhadap kepentingan masyarakat, bukan sekadar kepentingan pribadi.

“Luwu Utara memiliki sumber daya alam dan manusia yang melimpah. Kita butuh pemimpin yang bisa memanfaatkannya untuk kemajuan bersama, bukan yang hanya mementingkan dinasti politik seperti Muh. Fauzi. Tolak Muh. Fauzi, pilihlah calon lain yang memang berpihak kepada rakyat,” ungkap Erwin.

Gerakan ini, yang dihadiri oleh tim dari ketiga pasangan calon, memperkuat seruan mereka dengan tanda pagar #AsalBukanFauzi. Menurut inisiator, gerakan ini akan terus disosialisasikan hingga masyarakat Luwu Utara benar-benar memahami pentingnya memilih pemimpin yang amanah dan berintegritas demi masa depan daerah mereka yang lebih baik.(*)