Paska Bencana, Dua SD di Kecamatan Latimojong Luwu Masih ‘Mengungsi’, Murid Terpaksa Belajar di Luar Sekolah

waktu baca 2 menit
Kamis, 6 Jun 2024 22:35 0 41 Redaksi
 

LUWUNEWS – Puluhan murid dari dua Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, yakni SD Tibussan dan SD Buntu Sarek belum bisa belajar di sekolahnya masing-masing.

Para murid terpaksa harus ‘mengungsi’ belajar di luar sekolah, yakni di gedung terbuka dan rumah kepala sekolah.

Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Dinas Pendidikan Luwu, Adi mengatakan sekitar 60 siswa terpaksa menjalankan aktivitas belajar di tempat darurat.

“Sampai saat ini masih ada dua sekolah yang belajar di luar sekolah. Pertama SD Tibussan sekitar 30 siswa dia belajar di rumah kepala sekolah di Kecamatan Bajo,” katanya, Selasa (4/6/2024) dikutip dari laman TribunTimur.

“Begitu juga dengan SD Buntu Sarek sekitar 30 siswa juga saat ini proses belajar mengajar dipindahkan di Korwil Dinas Pendidikan di Kecamatan Bajo,” tambahnya.

Tindakan ini diambil agar akses pelajaran untuk siswa tetap berlanjut pasca bencana tanah longsor yang menerjang Kecamatan Latimojong awal Mei lalu.

“Jadi semua dipindahkan proses belajar-mengajarnya. Alhamdulillah semua guru di dua sekolah ini selamat. Kami ambil langkah ini karena dalam waktu dekat ada ujian penaikan kelas,” jelasnya.

Proses belajar mengajar belum dilakukan di sekolah lantaran akses jalan yang masih terputus.

“Apalagi SD Tibussan ini desa terujung Kecamatan Latimojong. Selain itu, kami menjaga keselamatan para murid dari longsor susulan,” ujarnya.

Pihaknya sudah menyediakan buku pelajaran untuk siswa.

“Buku-bukunya sudah kita sediakan juga. Kita sudah drop ke dua lokasi tadi,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi mengaku setidaknya ada 40 sekolah yang terdampak bencana.

“Sebanyak 15 rusak berat. Kami sudah data untuk rehab rekon. Kemudian 12 rusak ringan, 13 terdapat sedimen lumpur di sekolah. Jadi masuk-masuk hingga ke ruang kelas,” tandasnya.

Ia meminta agar dilakukan kajian analisis kelayakan terhadap beberapa sekolah pasca tanah longsor di Kecamatan Latimojong.

“Ada beberapa sekolah juga butuh kajian analisis apakah masih layak dipakai. Kondisi masih bagus, tapi struktur tanah yang ada di bawah dan atas terjadi patahan yang berada di Latimojong,” bebernya.

Rusaknya bangunan sekolah di Kecamatan Latimojong akibat tertimpa material longsor, membuat siswa harus numpang belajar di sekolah lain.

“Kemudian ada 18 orang siswa SMP Tibussan kita titip di SMP 1 Bajo. Kemudian ada beberapa siswa yang kami titipkan. Untuk SD Kaladi kita titipkan di Tondo Tanga,” akunya.

Dinas pendidikan juga menyediakan kebutuhan siswa seperti baju sekolah dan alat tulis.

“Selain itu infocus (proyektor) yang akan digunakan di penampungan yang ada murid SD-nya,” tutupnya. [via]