Ketua KKLR Sulsel: Prof. Syamzan Syukur Bukti Perempuan Luwu Raya Bisa Raih Puncak Akademik

waktu baca 2 menit
Jumat, 28 Mar 2025 23:35 0 1179 Redaksi
 

MAKASSAR – Keberhasilan Prof. Dr. Hj. Syamzan Syukur, M.Ag. meraih gelar Guru Besar dalam bidang Historiografi Islam di UIN Alauddin Makassar mendapat apresiasi dari Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan, Ir. Hasbi Syamsu Ali, MM.

Hasbi menilai pencapaian ini bukan hanya membanggakan, tetapi juga membuktikan bahwa perempuan asal Luwu Raya mampu menembus puncak akademik.

“Kami ucapkan selamat dan sukses kepada Prof. Syamzan Syukur atas pencapaiannya sebagai Guru Besar. Ini adalah kebanggaan bagi Wija to Luwu, karena bertambah lagi akademisi hebat dari daerah kita. Yang lebih istimewa, beliau adalah perempuan pertama asal Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, yang meraih jabatan ini,” ungkap Hasbi di Makassar, Kamis (28/3/2025).

Menurut Hasbi, gelar Guru Besar yang diraih Prof. Syamzan menjadi bukti bahwa putra-putri Luwu Raya memiliki potensi besar untuk bersaing di dunia akademik.

Ia berharap pencapaian ini bisa menginspirasi generasi muda, khususnya Wija to Luwu yang berkecimpung di dunia akademik, untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencapai gelar tertinggi.

“Semakin banyak profesor dari Luwu Raya, semakin besar kontribusi kita dalam dunia pendidikan dan pembangunan daerah. Saya berharap akan lahir lebih banyak Guru Besar dari WTL yang siap memberikan pemikiran serta sumbangsih nyata untuk kemajuan daerah kita,” tambahnya.

Profil Singkat Prof. Syamzan Syukur

Prof. Syamzan Syukur lahir pada 1 April 1973 dan telah lama mengabdikan dirinya sebagai dosen di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, dengan spesialisasi dalam Sejarah Peradaban Islam.

Sebagai akademisi, ia dikenal aktif meneliti dan menulis karya ilmiah yang menjadi rujukan di bidang Historiografi Islam.

Prof. Dr. Hj. Syamzan Syukur, M.Ag., yang menjadi Guru Besar dalam bidang ilmu Historiografi Islam

Tak hanya aktif di dunia akademik, Prof. Syamzan juga memiliki kepedulian tinggi terhadap pendidikan di daerah asalnya.

Bersama keluarganya, ia turut mendirikan RA Hj. St. Masita Syukur Bajo dan TPA Hj. St. Masita Syukur Bajo, sekolah gratis yang telah berjalan selama empat tahun untuk membantu anak-anak kurang mampu mendapatkan pendidikan.

Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar periode 2015-2019, memperkuat kiprahnya dalam dunia akademik dan administrasi pendidikan.

Dengan pencapaian ini, Prof. Syamzan Syukur tak hanya mencetak sejarah sebagai Guru Besar perempuan pertama dari Bajo Luwu, tetapi juga menjadi simbol bahwa perempuan Luwu Raya mampu bersaing dan meraih posisi tertinggi di dunia akademik. (*)