Diapresiasi Hasbi Syamsu Ali, HUT Luwu ke-66 Jadi Panggung Penghormatan dan Harapan

waktu baca 3 menit
Jumat, 4 Jul 2025 18:36 0 1165 Redaksi
 

BELOPA – Ketua Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Luwu Raya (BPW KKLR) Sulawesi Selatan, Ir. Hasbi Syamsu Ali, MM, mengaku tersentuh dengan suasana peringatan Hari Jadi ke-66 Kabupaten Luwu yang digelar di Lapangan Opu Daeng Risaju, Belopa, Jumat (4/7/2025).

Bagi Hasbi, momentum ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan panggung penghormatan terhadap sejarah dan penyemai harapan untuk masa depan Luwu yang lebih baik.

Hasbi secara khusus menyoroti langkah Bupati Luwu H. Patahuddin yang mengundang seluruh mantan bupati atau perwakilan keluarganya untuk hadir dalam peringatan tersebut. Menurutnya, ini adalah bentuk penghargaan yang menyentuh terhadap para tokoh yang telah meletakkan fondasi pembangunan Luwu dari masa ke masa.

“Saya sempat berbincang dengan keluarga almarhum Pak Kamrul Kasim. Mereka sangat terharu karena dihubungi langsung oleh Bupati. Mereka merasa dihargai, seolah almarhum dihadirkan kembali dalam semangat peringatan ini. Itu menyentuh hati saya,” ujar Hasbi usai mengikuti rangkaian upacara.

Lebih jauh, Hasbi menilai bahwa peringatan HUT ke-66 ini menghadirkan suasana yang berbeda. Ia melihat ada semangat pelurusan sejarah dan komitmen untuk menempatkan kembali nilai-nilai luhur Luwu pada tempat yang semestinya.

“Ini bukan hanya soal mengenang sejarah, tetapi juga tentang menyadarkan kita semua bahwa ada hal-hal yang dulu keliru dan kini diluruskan. Ada semangat baru, ada arah baru, dan ada harapan besar dari rakyat,” tambahnya.

Upacara yang berlangsung khidmat dan meriah itu juga dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan H. Andi Sudirman Sulaiman, Sri Paduka Datu Luwu XL Andi Maradang Mackulau Opu To Bau beserta Permaisuri dan Cenning Luwu, jajaran Forkopimda, serta ribuan warga dari berbagai penjuru Luwu.

Bupati Luwu, H. Patahuddin, dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan hari jadi ini harus dimaknai sebagai momen reflektif, bukan sekadar acara seremonial.

“Ini saat yang tepat untuk merefleksikan perjuangan para pendahulu, mensyukuri pencapaian hari ini, dan menetapkan arah pembangunan ke depan. Luwu harus bangkit lebih cepat, berkarakter, dan bermartabat,” tegas Patahuddin.

Dengan visi “Luwu Unggul, Berkarakter, dan Berbasis Agribisnis,” Pemkab Luwu telah merumuskan tujuh misi, 25 program utama, dan 57 kegiatan prioritas.

Bahkan dalam waktu kurang dari 100 hari kerja, enam dari tujuh program quick win telah terealisasi—mulai dari pembebasan PBB untuk kelompok rentan, layanan kesehatan berbasis e-KTP, hingga pengadaan excavator amfibi untuk penanganan banjir.

Hasbi pun mengapresiasi capaian itu. Menurutnya, keberanian Patahuddin dalam bertindak cepat dan berpihak kepada masyarakat patut didukung oleh seluruh elemen, termasuk diaspora Luwu di luar daerah.

“Saya melihat komitmen kuat dari Pak Bupati untuk benar-benar bekerja demi rakyat. Visi Luwu Bangkit Lebih Cepat itu bukan jargon kosong. Dan kami di KKLR siap bersinergi, mendukung, dan mengawal visi besar ini,” pungkas Hasbi.

Sebagai Ketua BPW KKLR Sulsel, Hasbi menegaskan bahwa pihaknya akan terus hadir sebagai jembatan antara masyarakat Luwu yang ada di perantauan dengan tanah leluhur, sembari menjaga nilai-nilai kebudayaan dan memperkuat peran strategis Luwu dalam peta pembangunan Sulawesi Selatan dan Indonesia. (*)